28 August 2024

Eksistensi Matematika pada Lambang Garuda Pancasila

Zhiva Titania Queen Melodia Ai Ni


Tahukah kamu? Ternyata simbol pada lambang Garuda Pancasila tidak hanya sekedar angka.

Kemerdekaan Indonesia adalah cita-cita bangsa yang telah terwujud pada saat ini. Secara umum, kemerdekaan Indonesia terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Insinyur Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta pada pukul 10.00 WIB, bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. Setelah itu dilanjutkan dengan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih oleh Latief Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo. Upacara diakhiri dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya.

Hingga saat ini, setiap tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia merayakan upacara bendera dengan diiringi lagu Indonesia Raya dan pengibaran bendera merah putih. Upacara bendera dijadikan sebuah budaya yang selalu terjadi ketika sekolah dari SD,SMP, SMA, bahkan bagi para guru sekalipun. Menghormati upacara bendera dan ikhlas melakukannya dinilai sebagai salah satu perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia. Meski terdengar sepele, namun kegiatan ini merupakan salah satu sikap cinta tanah air. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat menghargai jasa para pahlawan pendahulu yang telah rela berkorban demi meraih kemerdekaan. Selain itu, upacara bendera juga bertujuan menumbuhkan rasa patriotisme dan rasa cinta terhadap negara Indonesia. Mempunyai perasaan cinta terhadap tanah air bisa memberikan efek positif dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja, dengan menerapkan rasa cinta terhadap tanah air, maka dapat memberikan manfaat untuk diri sendiri dan negara.

Ada beberapa ciri khas mengenai kemerdekaan, yaitu bendera merah putih lagu, Indonesia Raya, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, Semboyan Negara dan Garuda Pancasila. Pada lambang Garuda Indonesia, terdapat hubungan erat dengan matematika. Seperti yang kita ketahui, Garuda Pancasila merupakan lambang negara yang berbentuk burung Garuda dengan kepala menoleh ke kanan (dari sudut pandang burung), dilengkapi dengan perisai dengan lima simbol yang digantung pada lehernya, kaki burung Garuda mencengkeram pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan negara.

Secara garis besar, matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang awalnya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Selain itu matematika juga mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar). Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran.

Secara umum, pengertian matematika dikelompokkan: 1) matematika sebagai ilmu tentang bilangan dan ruang, (2) matematika sebagai ilmu tentang besaran (kuantitas), (3) matematika sebagai ilmu tentang bilangan, ruang, besaran, dan keluasan, (4) matematika sebagai ilmu tentang hubungan (relasi), (5) matematika sebagai ilmu tentang bentuk yang abstrak, dan (6) matematika sebagai ilmu yang bersifat deduktif. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik sebagai alat bantu dalam penerapan-penerapan bidang ilmu lain maupun dalam  pengembangan matematika itu sendiri.

Matematika bukanlah ilmu yang hanya untuk keperluan dirinya sendiri, tetapi ilmu yang bermanfaat untuk sebagian amat besar untuk ilmu-ilmu lain. Dengan makna lain bahwa matematika mempunyai peranan yang sangat esensial untuk ilmu lain, yang utama adalah sains dan teknologi.Peran penting matematika diakui Cockroft  yaitu “It would be very difficult-perhaps impossible-to live a normal life in very many parts of the world in the twentieth century without making use of mathematics of some kind” dengan kata lain akan sangat sulit atau tidaklah mungkin bagi seseorang untuk hidup dibagian bumi ini pada abad ke-20 ini tanpa sedikitpun memanfaatkan matematika. Jika kita amati lebih detail, terdapat kode dari Jumlah bulu yang ada di sayap, ekor dan leher burung Garuda Pancasila melambangkan kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada bagian sayap kanan dan kiri, ada 17 helai bulu yang menunjukan tanggal kemerdekaan Indonesia. Di bagian ekor, terdapat 8 helai bulu yang menunjukan bulan kemerdekaan Indonesia. Pada bagian bawah kalung perisai yang menghubungkan dengan ekor ada 19 helai bulus serta dibagian leher berjumlah 45. Jumlah bulu-bulu tersebut menunjukan angka 1945, tahun kemerdekaan Indonesia. Apabila digabungkan, angka-angka di atas menunjukan tanggal 17 Agustus 1945 yang mempunyai makna historis bagi kita, dimana untuk membangun proses penyadaran bagi setiap warga negara Indonesia harus selalu menghargai waktu dan mengingat sejarah.

Hubungan matematika terhadap Garuda Pancasila yaitu terdapat pada bilangan yang tersirat dari jumlah bulunya. Seperti yang kita ketahui bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan dalam pencacahan dan pengukuran, simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Hal ini, menunjukkan bahwa terdapat bilangan yaitu 17, 8, 19, dan 45 sebagai simbol tahun Kemerdekaan Indonesia.

Angka adalah kata kunci hubungan dari matematika dengan Garuda Pancasila. Angka memiliki beberapa manfaat dalam pembelajaran khususnya pada matematika. Manfaat pertama, membantu dalam dasar pemahaman konsep matematika, yaitu dapat memahami konsep matematika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan memiliki pemahaman yang kuat tentang angka, mereka dapat mengaplikasikan konsep-konsep ini dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat kedua, meningkatkan keterampilan berhitung, yaitu dapat belajar cara menghitung, membandingkan, dan mengklasifikasikan bilangan, yang merupakan keterampilan esensial dalam pemecahan masalah. Manfaat ketiga, mengembangkan kemampuan logika, yaitu mengenali pola-pola dalam deret angka, memecahkan masalah matematika sederhana, dan mengembangkan kemampuan pemikiran logis. Manfaat keempat, meningkatan keterampilan sosial, yaitu dapat bekerja sama dalam memecahkan masalah matematika, belajar untuk berkomunikasi, bekerja dalam tim, dan berbagi ide dengan orang lain. Manfaat kelima, dengan pengenalan angka memberikan fondasi yang kuat bagi pemahaman konsep-konsep matematika yang lebih kompleks di masa depan.

Selain itu dalam penggunaannya, angka penting membantu dalam menjelaskan tingkat kepastian atau ketidakpastian dalam suatu hasil pengukuran atau perhitungan, selain itu, angka digunakan untuk menyatakan suatu bilangan mulai dari angka pertama di kiri tanda koma desimal yang bukan nol sampai dengan angka terakhir di kanan desimal yang bukan nol. Angka terlihat remeh, namun angka dapat memberikan momen historis yang mengesankan. Mari kita jadikan momentum peringatan kemerdekaan ini sebagai panggilan untuk bersatu, saling menghormati, dan bekerja sama untuk Indonesia yang lebih baik. Jangan biarkan perbedaan menjauhkan kita, tapi justru mari kita jadikan keberagaman sebagai kekuatan untuk memajukan bangsa.

 

Sumber Bacaan:

Siagian, Muhammad Daut. "Kemampuan koneksi matematik dalam pembelajaran matematika." MES: Journal of Mathematics Education and Science 2.1 (2016).

Nursyeli, Fitriyani, and Nitta Puspitasari. "Studi Etnomatematika pada Candi Cangkuang Leles Garut Jawa Barat." Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika 1.2 (2021): 327-338.

Nugrahani, Windi. "Peran penting matematika." Generasi Hebat Generasi Matematika (2020): 82-88.

Kalaka, Febry Rizki Susanti. "Manajemen Kelas Dalam Pembelajaran Matematika Di SMP Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo" Irfani (e-Journal) 17.2 (2021): 199-208.

Astutik, Desi Hijri. "Pengembangan Literasi Matematika Sekolah Dalam Perspektif Logical Reasoning." PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika. Vol. 1. 2018.

Negara, Lambang, dan Arti Dan Makna. "Karakteristik Negara Indonesia."

Rahmawati, Femi Eka. Meneroka Garuda Pancasila dari kisah Garudeya: Sebuah kajian budaya visual. Universitas Brawijaya Press, 2019.

Nur'insyani, Syahla Rizkia Putri, and Dinie Anggraeni Dewi. "Menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui pendidikan kewarganegaraan di era revolusi 4.0." Jurnal Pendidikan Tambusai 5.1 (2021): 969-975.

Eksistensi Matematika pada Lambang Garuda Pancasila