29 March 2022

PELATIHAN KURIKULUM MERDEKA BAGI GURU MATEMATIKA SMP DI KABUPATEN SUKOHARJO

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pelatihan Kurikulum Merdeka Bagi Guru Matematika SMP di Sukoharjo”. Pengabdian ini dilaksanakan di SMP N 4 Sukoharjo, Kab. Sukoharjo. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 28-29 Maret 2022

Kegiatan dimulai pukul 07.30 WIB yaitu, peserta melakukan registrasi terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan ceremonial pembukaan. Acara pengabdian dilaksanakan dengan susunan acara sebagai berikut:

  1. Pembukaan
  2. Sambutan Ketua MGMP Matematika SMP Kab. Sukoharjo
  3. Sambutan Kepala SMP N 4 Sukoharjo
  4. Sambutan Ketua Jurusan MIPA dan Kependidikan Islam
  5. Materi
  6. Diskusi
  7. Penutup  

Pemaparan materi pengabdian kepada masyarakat dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB. Materi disampaikan oleh Dr. Moh. Bisri, M.Pd.  Beliau menyampaikan tentang latar belakang kondisi saat ini, pembelajaran yang harus dilaksanakan menggunakan kurikulum terbaru, serta perangkat pembelajaran yang diperlukan. Kurikulum yang kerap berganti menyebabkan kebingungan di antara para pelaksana pembelajaran, salah satunya guru mata pelajaran matematika. Kurikulum terbaru yang dilaksanakan saat ini yaitu kurikulum merdeka. Terdapat perbedaan antara kurikulum merdeka dengan kurikulum 2013. Ada 15 hal pokok-pokok kebijakan kurikulum merdeka, yaitu

  • Merdeka Belajar 1: Asesmen Nasional, USBN, RPP dan PPDB
  • Merdeka Belajar 2: Kampus Merdeka
  • Merdeka Belajar 3: Penyaluran dan Penggunaan Dana BOS
  • Merdeka Belajar 4: Program Organisasi Penggerak
  • Merdeka Belajar 5: Guru Penggerak
  • Merdeka Belajar 6: Transformasi Dana Pemerintah untuk Perguruan Tinggi
  • Merdeka Belajar 7: Program Sekolah Penggerak
  • Merdeka Belajar 8: SMK Pusat Keunggulan
  • Merdeka Belajar 9: KIP Kuliah Merdeka
  • Merdeka Belajar 10: Perluasan Program Beasiswa LPDP
  • Merdeka Belajar 11: Kampus Merdeka Vokasi
  • Merdeka Belajar 12: Sekolah Aman Berbelanja dengan SIPLah
  • Merdeka Belajar 13: Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana
  • Merdeka Belajar 14: Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual
  • Merdeka Belajar 15: Implementasi Kurikulum Merdeka

Materi Selanjutnya yaitu Pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri sudah dimulai pada 11 Februari 2022. Satuan Pendidikan dapat menentukan pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada Tahun Ajaran 2022/2023 sebagai berikut:

  1. Mandiri Belajar, yaitu menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, dengan tetap menggunakan Kurikulum 2013 atau Kurikulum 2013 yang disederhanakan.
  2. Mandiri Berubah, yaitu menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan.
  3. Mandiri Berbagi, yaitu menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.

Dalam rangka memberikan kesempatan lebih luas kepada Satuan Pendidikan untuk melakukan pendaftaran atau mempertimbangkan kembali pilihan IKM pada tahun ajaran 2022/2023, maka Kemendikbudristek dan Kemenag melakukan perpanjangan masa pendaftaran sampai dengan 30 April 2022.

Pertimbangkan dengan matang pilihan Anda. Pastikan Anda sudah mempelajari secara mendalam mengenai Kurikulum Merdeka di Platform Merdeka Mengajar. Pastikan pula Anda sudah mendiskusikan pilihan Anda dengan segenap warga satuan pendidikan.

Cara melakukan pendaftaran IKM maupun perubahan pilihan dapat di akses di https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id. Bagi satuan pendidikan yang sudah menuntaskan proses registrasi dan ingin melakukan perubahan pilihan IKM dapat dilakukan mulai Senin, 4 April 2022 hingga 30 April 2022 (pukul 23.59 WIB). Perubahan dilakukan maksimal 2 (dua) kali.

 Setelah selesai memberi materi, acara selanjutnya adalah diskusi. Bapak.Ibu guru dipersilahkan bertanya.

Pertanyaan 1

Penanya pertama adalah Pak Dwi Atmoko dari SMP N 1 Mojolaban. Beliau bertanya, “Bagaimana supaya keberlangsungan kurikulum, apakah kurikulum lama tetap ada?”. Jawaban: secara isi, kurikulum matematika masih sama, hanya saja teknik asesmen yang berbeda. Saat ini guru diberi kebebasan untuk menilai siswanya, tidak bergantung pada UN lagi.

Pertanyaan 2

Pernyataan 4-5 tahun ganti kurikulum berdasar apa? Jawaban: Berdasar asumsi dan sejarah yang telah berlangsung di Indonesia. Rata-rata kita 7 tahun sekali ganti kurikulum.

Pertanyaan 3

Ketika tidak ada UN, kita bebas menilai siswa, tetapi nilai siswa juga jeblok, terus bagaimana?

Jawaban: Diganti AKM karena keperluan pemerintah, kita ikuti cara berpikir para pakar ilmu dan pengelola kebijakan. Bagaimana nanti masuk kuliah/kerja? Ya tes, itu tanggung jawab siswa masing-masing, bukan guru.

Setelah selesai sesi diskusi, acara selanjutnya adalah penutup. Acara pengabdian masyarakat ditutup dengan membaca tahmid.

PELATIHAN KURIKULUM MERDEKA BAGI GURU MATEMATIKA SMP  DI KABUPATEN SUKOHARJO